HABIB KETURUNAN NABI MUHAMMAD? (KAJIAN ALQURAN)

Benarkah mitos gelar habib/habaib itu keturunan nabi muhammad? Arti Habib biasanya merujuk pada keturunan Rasulullah SAW. yang dari Hadaramaut Yaman. Tetapi keturunan Nabi Muhammad SAW yang tidak dari Hadramaut umunya menggunakan gelar Sayyid atau Syarif. Untuk beberapa wanita keturunan Nabi Muhammad SAW, di Indonesia biasanya dimaksud Syarifah.

Di Indonesia gelar untuk keturunan Rasulullah SAW jadi berbagai macam. Sebagian salah satunya Yek untuk daerah Jawa, Ayip untuk daerah Palembang serta sekitarnya. Ada juga gelar mereka yang telah akrab untuk warga Banten serta sekitarnya yaitu Tubagus. Gelar Tubagus diberikan untuk keturunan Rasulullah SAW dari fam Azmatkhan. Fam ini di ambil dari Sayyid Abdul Malik Sayyid Abdul Malik lahir di kota Qasam, suatu kota di Hadhramaut, seputar th. 574 Hijriah.

Ia juga di kenal dengan gelar “Al-Muhajir Ilallah”, lantaran beliau pindah dari Hadhramaut ke Gujarat untuk berdakwah seperti kakeknya, Sayyid Ahmad bin Isa, digelari seperti itu lantaran ia pindah dari Iraq ke Hadhramaut untuk berda’wah. Menurut Sayyid Salim bin Abdullah Asy-Syathiri Al-Husaini (Ulama’ asli Tarim, Hadramaut, Yaman), keluarga Azmatkhan yang disebut leluhur Walisongo di nusantara yaitu dari Qabilah Ba’Alawi atau Alawiyyin asal Hadramaut, Yaman, dari gelombang pertama yang masuk di nusantara dalam rencana penyebaran Islam. (sumber : Wikipedia)
HABIB KETURUNAN NABI MUHAMMAD? (KAJIAN ALQURAN)
HABIB KETURUNAN NABI MUHAMMAD? (KAJIAN ALQURAN)

Dari trah tersebut nampak gelar spesial, yakni Habib (yang terkasih), Sayid (tuan), Syarif (yang mulia) Tubagus, serta lain sebagainya. Gelar Habib juga bermakna panggilan yang paling disayangi dari cucu pada kakeknya dari kelompok keluarga itu. (Sumber : Wikipedia)

Berdasar pada catatan Rabithah Alawiyah, organisasi yang lakukan pencatatan silsilah beberapa habib, ada seputar 20 juta orang di semua dunia yang menyandang gelar ini. Mereka yang juga dimaksud alawiyin atau saadah itu terbagi dalam 114 marga. Menurut Ar-Rabithah, cuma keturunan laki-laki saja yang memiliki hak menyandang gelar Habib.

Di kelompok Arab-Indonesia, menurut catatan Rabithah Alawiyah, ada seputar 1, 2 juta orang yang ‘berhak’ menyandang sebutan Habib. Mereka mempunyai moyang yang datang dari Yaman, terutama Hadramaut.

Dari merekalah tersusun silsilah yang menjuntai sampai belasan era, dari Hadramaut (Yaman) sampai ke Tanah Abang (Jakarta). Yakni suatu silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW dari garis keturunan Sayyidah Fathimah ra, yang menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. Sebutan yang paling popular untuk ‘menghormati’ beberapa keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Sayyidah Fathimah ra ini yaitu Habib atau Habaib (jamak).

Diluar itu, untuk keturunan Rasulullah saw, dengan menarik garis keturunan dengan cara matrilineal (keturunan dari wanita) di Indonesia dikira bukanlah habib walau pada umumnya masih tetap dinilai juga sebagai keturunan Rasulullah SAW. Keturunan Rasulullah SAW yang dari jalur Ibu bila di negara-negara Timur Tengah serta India dimaksud Mirza.

Beberapa Habib sangatlah dihormati bahkan ada yang mensucikannya oleh orang-orang muslim, lantaran dikira juga sebagai tali pengetahuan yang murni dari garis keturunan segera Nabi Muhammad. para habib ini menisbatkan dirinya sebagai keturunan nabi muhammad.

Komune keturunan Sayyidah Fathimah ra digolongkan ke beberapa famili (fam), yang lalu tercermin dalam nama keluarga yang disandangnya, seperti Syihab atau Shahab, Assegaf, dsb. Salah satu fam yang menonjol yaitu Assegaf. Bahkan juga tiga sosok Habib yang cukup menghebohkan ‘dunia intelejen’ di Indonesia itu menyandang nama Assegaf. Mereka yaitu Mahmud bin Ahmad Assegaf, Abdurrahman Assegaf serta Nur Hidayat Assegaf (Simak sosok ketiganya di artikel selanjutnya).

Gelar habib merupakan fenomena ‘penghormatan’/ menisbatkan terhadap keturunan Nabi Muhammad SAW. Sebutan Habib itu dinisbatkan secara khusus terhadap keturunan Nabi Muhammad melalui Fatimah az-Zahra (berputra Husain dan Hasan) dan Ali bin Abi Thalib, atau keturunan dari orang yang bertalian keluarga dengan Nabi Muhammad (sepupu Nabi Muhammad). Dari trah itulah muncul gelar khusus, yaitu Habib (yang tercinta), Sayid (tuan), Syarif (yang mulia), dan sebagainya. Gelar Habib terutama ditujukan kepada mereka yang memiliki pengetahuan agama Islam yang mumpuni dari golongan keluarga tersebut. Gelar Habib juga berarti panggilan kesayangan dari cucu kepada kakeknya dari golongan keluarga tersebut. (Sumber: Wikipedia).

 Berdasar pada catatan Ar-Rabithah, organisasi yang lakukan pencatatan silsilah beberapa habib, ada seputar 20 juta orang di semua dunia yang menyandang gelar ini. Mereka yang juga dimaksud muhibbin itu terbagi dalam 114 marga. Menurut Ar-Rabithah, cuma keturunan lelaki saja yang memiliki hak menyandang gelar Habib.

Di kelompok Arab-Indonesia, menurut catatan Ar-Rabithah, ada seputar 1, 2 juta orang yang ‘berhak’ menyandang sebutan Habib. Mereka mempunyai moyang yang datang dari Yaman, terutama Hadramaut.

Dari merekalah tersusun silsilah yang menjuntai sampai belasan era, dari Hadramaut (Yaman) sampai ke Tanah Abang (Jakarta). Yakni suatu silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW dari garis keturunan Fathimah ra, yang menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra. “Sebutan yang paling popular untuk ‘menghormati’ beberapa keturunan Nabi Muhammad dari jalur Fathimah ra ini yaitu Habib atau Habaib (jamak), ” sekian tercatat di website Arrahmah. com.

Dalam perubahannya, terutama di kelompok orang-orang muslim Indonesia, gelar ini bukan sekedar disandang oleh beberapa da’i dari Yaman saja. Lantaran warga sudah memuliakan beberapa pendakwah juga sebagai pemimpin tanpa ada lihat asal-usul keturunan, dengan argumen seseorang jadi alim tak disebabkan oleh asal keturunannya.

Diluar itu, berlangsung juga pelanggaran pada ketentuan, dengan menarik garis keturunan dengan cara matrilineal (keturunan dari wanita juga di beri hak menyandang “Habib”). Meskipun pada akhirnya pernyataan itu dikira suatu fitnah dari golongan orientalis untuk menyingkirkan rasa hormat orang-orang Indonesia pada golongan kerabat Nabi Muhammad.




lantas benarkah anggapan bahwa para habib/habaib ini benar-benar keturunan nabi? atau hanya seketurunan orang-orang yang mengaku-ngaku anak turun nabi..? sebagai umat islam seharusnya kita kroscek hal ini dengan ayat2 alquran, sebagai sumber kebenaran yang paling terpercaya, Haq (logis,benar, lurus).

KETURUNAN NABI MUHAMMAD TERPUTUS

Tapi untuk lebih jelasnya, harusnya kita kroscek dengan sumber berita TERPERCAYA yaitu alquran. Liat surat AL AHZAAB: 40 =>
"TIDAKLAH muhammad itu BAPAK dari seorang laki-laki dari kamu, tetapi Rasul Allah dan penutup nabi-nabi., dan adalah Allah mengetahui atas tiap sesuatu."

NB: kata BAPAK dalam bahasa arab tidak hanya menunjukkan hubungan ayah dengan anak saja, tapi bisa berati menunjukkan GARIS KETURUNAN/ NENEK MOYANG.
seperti di kata-kata bapak di ayat yusuf: 6. al baqarah: 170. ibrahim: 10. al anam: 87.

Di dalam surat al ahzaab : 40 tadi ditegaskan DENGAN JELAS, bahwa Muhammad BUKANLAH BAPAK (garis keturunan/nenek moyang) dari seorang laki-laki diantara kita. dan kenyataannya, di jaman ini pun banyak manusia yang mengaku keturunan nabi muhammad. JIka kita tautkan keterangan ayat tersebut dengan keturunan nabi, patut kita ketahui bahwa anak keturunan nabi muhammad TERPUTUS hanya sampai pada keluarga hasan dan husein (cucu nabi muhammad). logikanya: ketika nabi masih hidup, hasan dan husein ini sudah ada.
 jadi bila ada sejarah yang benar adalah sejarah yang menerangkan bahwa keluarga hasan dan husein terbunuh di perang karbala. jika di kemudian hari ada yang mengaku-ngaku habib (anak turun nabi muhammad), HARUSNYA di pertanyakan sejuta kali lagi..!! kalo ngeyel ya di suruh tes DNA aja...



RELATED POST : 

- Benarkah hadist nabi itu assunnah? kita ini di suruh mengikuti assunah atau hadist nabi?
ARTI HADIST DAN MAKNA ASSUNNAH (KAJIAN ALQURAN)

- BENARKAH ADAM MANUSIA PERTAMA? (KAJIAN ALQURAN)

- Ada kehidupan masyarakat manusia di luar planet bumi menurut alquran.
UFO DI LUAR PLANET BUMI MENURUT ALQURAN (KAJIAN ALQURAN)

- BENARKAH MANUSIA TERGADAI OLEH AQIQAH?? (KAJIAN ALQURAN)

- Benarkah ada siksa kubur? benarkah sakaratul maut itu menyakitkan?
KEHIDUPAN SESUDAH MATI. BENARKAH ADA SIKSA KUBUR (KAJIAN ALQURAN)

- ALQURAN SEBAGAI SATU-SATUNYA PETUNJUK YANG PALING HAQ (logis,benar,lurus) dalam KAJIAN ALQURAN.

- TRADISI IDENTIK DENGAN MENGIKUTI AJARAN NENEK MOYANG (KAJIAN ALQURAN) 

- HADITS Tentang LARANGAN MENULIS HADITS


3 komentar