GOLONGAN AGAMA DALAM ISLAM

GOLONGAN AGAMA DALAM ISLAM - Banyak umat islam yang memahami bahwa islam akan terpecah menjadi 73 golongan. dan mereka saling mengklaim bahwa golongan merekalah yang paling benar. Sehingga sering kita dengar perselisihan antar umat islam yang seharusnya tidak boleh terjadi. hal ini karena mereka meyakini dengan hadist nabi yang populer menerangkan akan terpecahnya islam menjadi 73 bagian. dengan berbekal hadist-hadist tersebut mereka mengkelompokan islam menjadi berbagai golongan-golongan, menjadi berbagai firqoh-firqoh. dan lebih parahnya, mereka saling berbangga dengan golongan masing-masing dan memvonis sesat golongan yang lain. untuk lebih jelasnya, inilah beberapa hadist nabi yang dijadikan dasar bagi mereka dan tentu saja nanti kita kroscek dengan ayat-ayat alquran tentang pemahaman seperti ini :
GOLONGAN AGAMA DALAM ISLAM
GOLONGAN AGAMA DALAM ISLAM

HADITS PERTAMA:
Hadits Abu Hurairah
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan.

HADITS KEDUA:
Hadits Mu’awiyah bin Abi Sufyan
Dari Abu ‘Amir al-Hauzaniy ‘Abdillah bin Luhai, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan, bahwasanya ia (Mu’awiyah) pernah berdiri di hadapan kami, lalu ia berkata: “Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan dan sesungguhnya ummat ini akan berpecah belah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, (adapun) yang tujuh puluh dua akan masuk Neraka dan yang satu golongan akan masuk Surga, yaitu “al-Jama’ah.

HADITS KETIGA:
Hadits ‘Auf bin Malik
Dari ‘Auf bin Malik, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yahudi terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan, satu (golongan) masuk Surga dan yang 70 (tujuh puluh) di Neraka. Dan Nasrani terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan, yang 71 (tujuh puluh satu) golongan di Neraka dan yang satu di Surga. Dan demi Yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, ummatku benar-benar akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, yang satu di Surga, dan yang 72 (tujuh puluh dua) golongan di Neraka,’ Ditanyakan kepada beliau, ‘Siapakah mereka (satu golongan yang masuk Surga itu) wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Al-Jama’ah.’

HADITS KEEMPAT:
Dari Anas bin Malik, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan, dan sesungguhnya ummatku akan terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan, yang semuanya berada di Neraka, kecuali satu golongan, yakni “al-Jama’ah.”

HADITS KELIMA:
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dalam Kitabul Iman, bab Maa Jaa-a Fiftiraaqi Haadzihil Ummah no. 2641 dari Shahabat ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash dan Imam al-Laalika-i juga meriwayatkan dalam kitabnya Syarah Ushuli I’tiqad Ahlis Sunnah wal Jama’ah (I/111-112 no. 147) dari Shahabat dan dari jalan yang sama, dengan ada tambahan pertanyaan, yaitu: “Siapakah golongan yang selamat itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Ialah golongan yang mengikuti jejakku dan jejak para Shahabatku.”
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sungguh akan terjadi pada ummatku, apa yang telah terjadi pada ummat bani Israil sedikit demi sedikit, sehingga jika ada di antara mereka (Bani Israil) yang menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, maka niscaya akan ada pada ummatku yang mengerjakan itu. Dan sesungguhnya bani Israil berpecah menjadi tujuh puluh dua millah, semuanya di Neraka kecuali satu millah saja dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga millah, yang semuanya di Neraka kecuali satu millah.’ (para Shahabat) bertanya, ‘Siapa mereka wahai Rasulullah?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Apa yang aku dan para Shahabatku berada di atasnya.’”
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2641, dan ia berkata: “Ini merupakan hadits penjelas yang gharib, kami tidak mengetahuinya seperti ini, kecuali dari jalan ini.”)

Lalu pertanyaannya, apakah alquran juga mengindikasikan hal tersebut? apakah hadist-hadist tersebut benar-benar sesuai dengan alquran? patut kita sadari, bahwa nabi sendiri tidak tahu menahu tentang kitab hadist nabi ini, meskipun kitab hadist nabi itu mengatas namakan ucapan nabi..!! benarkah nabi benar-benar mengucapkan bahwa islam terpecah menjadi beberapa golongan? Benarkah golongan dalam islam yang benar hanya al jamaah seperti hadis nabi di atas.??
mari kita kroscek dengan alquran sebagai petunjuk kebenaran..!! kita kroscek dengan alquran sebagai wahyu Allah yang keluar dari lisan nabi muhammad juga.

Golongan-golongan Agama
Dahulu, manusia adalah satu umat dan kemudian terjadi perselisihan (10:19). Perselisihan di antara manusia telah menyebabkan golongan-golongan.

10:19. Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

surat al baqoroh: 213
2:213. Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

Dari ayat tersebut bisa di pahami, bahwa dulunya manusia adalah umat yang satu. kemudian terjadi perselisihan diantara mereka. Tapi setelah nabi-nabi tersebut wafat, generasi berikutnya saling berselisih tentang kitab itu. padahal kitab allah itu sudah jelas keterangannya. seolah olah hanya golongan mereka sajalah yang bisa memahami alquran dengan baik. yang sebenarnya perselisihan itu karena kedengkian diantara golongan-golongan tersebut. dari ayat itu bisa dipahami dulunya manusia umat yang satu. untuk kembali menjadi umat yang satu harusnya kembali kepada alquran. bukan malah menduakan hukum Allah dengan merujuk kitab hadist atau malah merujuk kitab buatan manusia.
Keberadaan golongan-golongan dalam agama adalah indikator perbuatan mempersekutukan Allah.
Lalu bolehkah kita mengolong-golongakan agama?
lihat surat 30:31 dan 30:32.

30:31. dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,

30:32. yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

Hal ini perlu dijadikan renungan orang yang mengikuti suatu mahdzab atau kelompok atau agama agar tidak tergolong orang-orang yang menggolong-golongkan agama/ mempersekutukan Allah. Perpecahan dalam islam, terjadi karena kelompok atau mahdzab atau golongan tersebut menggunakan kitab selain kitab yang dari Allah, kitab yang dari Allah untuk muhammad adalah alquran. apalagi jika memahami alquran malah merujuk pada kitab-kitab karangan manusia (kitab karangan ulama sekalipun). kitab hadist nabi pun bukan kitab dari Allah, nabi pun malah tidak tahu-menahu soal kitab hadist nabi tersebut. BACA: Apakah assunah itu hadist nabi atau hadist nabi itu pasti assunnah? sebenarnya kita ini di suruh mengikuti hadist nabi atau assunnah?
Dalam kitab buatan manusia, ada ajaran dari selain Allah. Yang dimaksud dengan selain Allah tersebut adalah tuhan selain Allah yang dianggap sebagai sekutu Allah. Mungkin banyak yang tidak menyadari hal ini. Bagaimanapun juga, hubungan antara golongan-golongan agama dan perbuatan mempersekutukan Allah adalah sesuatu yang tidak bisa dibantah lagi seperti di surat (30:31 dan 30:32) tadi.

0 komentar